Saat memasuki tahun kedua (semester 4) aku memutuskan untuk mengikuti seleksi Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (DEMA FAH) periode tahun 2018. Seleksi dilaksanakan pada awal tahun sehingga satu periode berakhir tepat pada akhir tahun 2018. Sebenarnya keputusanku memilih DEMA agak nekad. Karena seperti teman-teman pada umumnya semester 4 waktunya mengabdi dulu di HMJ kemudian tahun berikutnya dilanjutkan naik ke DEMA F. “Namanya juga coba-coba. Apa salahnya mencoba?” gumamku saat itu. Keinginan dan rasa penasaranku muncul dimuai dari pesan broadcast digrup-grup Whatsapp tentang oprec anggota DEMA FAH 2018. Persyaratannyapun cukup gampang, yaitu cukup dengan mengisi formulir di google form. Mulailah jari-jariku iseng mengisi dan sampai dengan meng-klik kata ‘submit’, formulir terkirim. Menunggu sesi selanjutnya yakni wawancara, aku tidak terlalu excited atau bahkan deg-degan. Dan akhirnya pesan pemberitahuan kelolosan sesi pertamapun sampai di Whatsappku. Aku membaca pesan itu dengan sedikit tertawa, dengan sesekali dalam hati berkata “Kok bisa??!!”. Tapi bagaimanapun aku harus mempertanggungjawabkan apa yang telah aku mulai, aku harus mengikuti sesi wawancara dan tetap jangan berharap apapun bagaimana nanti hasilnya.
Waktu yang ditentukan untuk wawancara tiba dan aku berangkat ke kampus hari itu. Sudah ku duga sebelumnya, tidak ada satupun orang aku kenal akrab disana (teman-teman kelas atau angkatanku). Seperti yang aku katakan sebelumnya, seharusnya DEMA F ini diikuti oleh angkatan kakak tingkatku sementara angkatanku harusnya masih mengabdi di HMJ. Tetapi kembali lagi pada prinsip awal “Coba-coba aja siapa tau berhadiah” tetap ku teguhkan pada saat itu. Sewaktu menunggu giliran wawancara, aku duduk bersama kakak-kakak tingkat. Meskipun ada satu-dua yang aku kenal wajah ataupun kenal tapi tidak terlalu akrab, aku tetap tidak mengobrol banyak dengan mereka. Akhirnya giliran wawancaraku tiba dan mendapat pewawancara ketua DEMA F, Kak Faisal. Padahal sebelumnya aku berharap mendapat giliran dengan Kak Resti, wakilnya yang sudah kenal lumayan akrab denganku karena kita satu jurusan. Baik, singkat cerita pengumuman kelolosan akhir telah keluar dan aku dinyatakan diterima. Agak konyol sih, bagaimana bisa aku diterima sedangkan aku dari semester 4 dan tidak memiliki pengalaman HMJ atau organisasi ekstra (yang ada warnanya ituloh...) bisa diterima. Lanjut ke pelantikan anggota baru dan aku dinyatakan secara sah menjadi anggota DEMA FAH 2018. Ohiya aku mengambil divisi Lingkungan Sosial dan Ekonomi Kreatif, karena aku berangkat dari pengalaman-pengalaman di BSA Mengajar. Lagi-lagi berkat ‘Rumah Pertama’ aku bisa melangkah lebih jauh seperti ini.
Seperti biasa, pelantikan dilanjutkan dengan acara penjabaran program kerja. Program kerja Divisi kami terbadi menjadi dua bidang; lingkungan sosial dan ekonomi kreatif. Dan disinilah saya kembali diamanahkan untuk menjadi ketua pelaksana program pada bidang lingkungan sosial. Ketika menyebut sosial, pasti pada angan kita langsung tergambar sebuah acara yang mirip konsepnya dengan bakti sosial pada umumnya. Yaps benar!, acara ini kami namai ‘FAH Goes To Society’. Akan tetapi pada saat itu kita memilih lokasi yang tidak jauh dari kampus. Karena memang banyak sekali perkampungan di sekitar kampus yang memerlukan ulur tangan kami jika dilihat dari beberapa aspek. Untuk pemilihan lokasi yang tepat sasaran, maka kami mengadakan kerja sama dengan pemerintah kelurahan Pisangan (kebetulan kantor kelurahannya bersampingan dengan kampus). Dua atau tiga kali, saya dengan ketua DEMA melakukan musyawarah dengan pihak kelurahan untuk menjalin kerja sama ini. Akhirnya ditetapkanlah lokasi acara, yaitu di Gg. Jambu yang jaraknya juga tidak jauh dari kampus. Untuk teknik oprec panitia, kami membuka untuk semua mahasiswa FAH. Alhamdulillah, responnya sangat baik dan antusias. Setelah pembentukan panitia, bebera rapat kami adakan secara online maupun offline di kampus. Selain itu kami juga melakukan survei ke lokasi acara dan telah mengantongi izin dari ketua RT setempat.
Acara dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu tanggal 5 dan 6 mei 2018. Untuk hari pertama diisi dengan penyuluhan anti narkoba oleh Satgas Badan Anti Narkoba UIN Jakarta, sasarannya adalah remaja dan warga setempat. Penyuluhan ini juga dihadiri oleh pihak kelurahan Pisangan. Acara dimulai dari jam 9 dan berakhir sebelum waktu dhuhur tiba, karena acara kami ini bertempat di Musholla. Alhamdulillah hari pertama selesai, dilanjutkan evaluasi acara dan persiapan acara untuk esok hari. Hari kedua adalah puncak dari rangkaian acara. Sasarannya adalah anak-anak, sehingga berbeda dengan acara kami di hari pertama, kali ini acara bertajuk ‘games education’. Lokasi acarapun didesain outdoor dengan dekorasi ceria ala-ala ulang tahun anak-anak.
Setelah anak-anak ramai berkumpul, acara pertama ialah
dongeng. Mereka sangat antusias dan semangat sehingga
kamipun juga tidak sabar dengan rangkaian acara selanjutnya. Tibalah saatnya
games kemudian dilanjutkan dengan mewarnai yang sebelumnya kami telah
memberikan gambar hitam putih dan beberapa pensil warna/crayon untuk mereka. Ohiya,
crayon tersebut dari donatur. Ada juga yang mendonaturkan beberapa buku dan
pakaian layak. Terimakasih banyak orang baik!.
Waktu yang ditunggu-tunggu tiba, saatnya pemberian reward kepada anak-anak hebat dan telah mengikuti acara dengan semangat pada hari itu. Beberapa hadiah memang telah kami persiapkan untuk para juara games dan mewarnai. Juga bingkisan snack untuk mereka bawa pulang. Alhamdulillah acara selesai. Dan kami semua lega juga berbahagia:)
Aku bersyukur dapat diberikan kesempatan kenal dengan orang-orang baik juga terlibat dikegiatan-kegiatan baik seperti ini. Memang benar, jika kita membuka satu pintu kebaikan maka akan lebih banyak pintu-pintu kebaikan lain yang terbuka setelahnya. Keep Sharing and Giving:)
Komentar
Posting Komentar